Definisi Inteligensi : kemampuan berpikir secara abstrak, memecahkan masalah dengan
menggunakan simbol-simbol verbal, dan kemampuan untuk belajar
menyesuaikan diri dengan pengalaman hidup sehari-hari.
Intelegensi pada setiap anak tidak sama. Pengukuran terhadap intelegensi seseorang dilakukan melalui Tes IQ. Tes IQ dikembangkan oleh para psikolog, khususnya Alfred Binet (1857-1911), seorang dokter dan psikolog Perancis yang paling berjasa dalam perkembangan tes intelegensi.
Binet merancang tes intelegensi berdasarkan konsep usia mental (mental age/MA) dan usia sejak lahir atau usia kronologis (calendar age/CA). Menurut Binet:
MA diatas CA : cerdas
MA dibawah CA: kurang cerdas
Tes IQ dikembangkan lebih jauh dan disempurnakan oleh William Stern, seorang psikolog Jerman (1871-1938). Stern juga mengembangan istilah Intelligence Quotient (IQ), dengan rumus:
IQ : rasio antara MA/CA x 100
Klasifikasi IQ:
* Diatas 139: sangat superior (genius, sangat pandai)
* 120 – 139 : superior (dapat selesai studi di universitas tanpa kesulitan)
* 110 – 119 : diatas rata-rata (dapat selesai sekolah lanjutan tanpa kesulitan)
* 90 – 109 : dapat menyelesaikan sekolah lanjutan
* 80 – 89 : di bawah rata-rata, dapat menyelesaikan sekolah dasar
* 70 – 79 : borderline, dapat belajar tapi lambat
* Di bawah 70 : terbelakang secara mental, tidak bisa ikut pendidikan di sekolah biasa